Selasa, 19 November 2013

RUDY PRAMONO: JALAN CAHAYA

RUDY PRAMONO: JALAN CAHAYA: HILIR cahya             Hilir adalah tepian, tapi arti dalam hilir cahaya   adalah dimana cahaya itu ada atau diciptakan atau hal...

Pengertian SITASI



SITASI
Pengertian
            Sitasi adalah daftar pustaka dari sejumlah dokumen yang dirujuk atau yang dikutip oleh sebuah dokumen dan setiap daftar pustaka dokumen tersebut dimuat dalam bibliografi dokumen yang mengutip, yang secara khusus  mengkaji  pengarang dan karya-karya lain. Bisa juga di definisikan untuk  menunjukkan asal-usul atau sumber suatu kutipan, mengutip pernyataan atau menyalin/mengulang pernyataan seseorang dan mencantumkannya di dalam suatu karya tulis yang dibuat, namun tetap mengindikasikan bahwa kutipan tersebut itu adalah pernyataan orang lain.

Konsep Sophia (2002 : 3) menyatakan bahwa arti sitasi atau citation adalah:
1. Action of any word or written passage, quotation
2. A reference to a passage in a book
3. To cie (a book, atu etc) for a particular statemen or passage.
4. To copy or repeat ( a passage, statement, etc) from book, document, speech, etc with some indication that one is giving a word of another.

Menurut Hartinah ( 2002 : 1) “Analisis sitiran adalah penyelidikan melalui data sitiran dari suatu dokumen, baik dokumen yang disitir maupun dokumen yang menyitir.  Hartinah (2002 : 2) Menyatakan bahwa pada kajian bibliometrika banyak digunakan analisis sitiran sebagai cara untuk menentukan berbagai kepentingan atau kebijakan seperti:
1. Evaluasi program riset.
2. Penentuan ilmu pengetahuan.
3. Visualisasi suatu disiplin ilmu.
4. indikator iptek.
5. faktor dampak dari suatu majalah (journal impact factor).
6. Kualitas suatu majalah.
7. Pengembangan koleksi majalah, dan lain–lain.

Sulistyo–Basuki (1998 : 6) menyatakan bahwa:
Analisis sitiran digunakan untuk mengukur pengaruh intelektual ilmuwan dari pengarang yang disitir, karena beberapa studi sitiran literatur digunakan untuk mengetahui karakteristik komunikasi ilmu pengetahuan dan banyak aspek kualitatif dari penelitian dan publikasi

Garfield dalam Hartinah (2002 : 3) bahwa “analisis sitiran banyak digunakan dalam kajian bibliometrika karena jelas mewakili subjek yang diperlukan, tidak memerlukan interpretasi, valid dan reliable”.
Dalam menggunakan kajian analisis sitiran, masalah yang perlu dipertimbangkan adalah:
1. Hanya penulis utama yang menjadi perhatian
2. Penulis yang mempunyai nama sama, bidang sama dibutuhkan.
3. Jenis sumber dokumen (artikel, makalah, dan lain–lain).
4. Tidak dibatasi oleh waktu.
5. Untuk bidang yang multi disiplin, kesulitan untuk analisis subjek

            Dari definisi diatas menyimpulkan bahwa Sitasi benar–benar dibutuhkan dalam menghasilkan suatu karya tulis karena dapat membantu argumen peneliti melalui teori terkait dengan literatur, dan membantu pembaca untukme mebedakan antara ide. Atau juga  bagian dari kajian bibliometrika dan yang dikaji adalah dokumen yang disitir dengan dokumen yang menyitir pada sebuah karya ilmiah. Aspek yang dikaji dalam analisis sitiran disesuaikan dengan kebutuhan peneliti atau penulis yang bersangkutan.
Guha dalam Elita (2008 : 5) menyebutkan beberapa penggunaan sekunder sitiran:
1. Dipergunakan sebagai bibliografi.
2. Mempersiapkan daftar peringkat majalah.
3. Dipergunakan sebagai daftar peringkat.
4. Mengetahui hubungan penggunaan berbagai bentuk dokumen.
5. Mengetahui umur penggunaan dokumen.
6. Mengetahui keterhubungan dan keterkaitan subjek–subjek.
7. Mengetahui asal–usul atau akar dari subjek ilmu.
8. Kajian sitiran dari abstrak/indeks.

Tehnik penulisan Sitasi
Pada dasarnya ada 2 teknik penulisan sitasi:
1.        Catatan langsung (catatan perut) Catatan perut ditulis langsung di dalam baris-baris naskah, yang berisi alamat rujukan singkat dari bahan yang diacu, yaitu: nama pengarang, tahun penerbitan, dan halaman. Untuk artikel jurnal, artikel media massa, atau makalah, tidak perlu dicantumkan nomor halamannya. 
Contoh: berelson (1952:18) mendefinisikan analisis isi sebagai “teknik penelitian untuk mendeskripsikan secara obyektif, sistematik dan kuatitatif isi komunikasi yang tampak,”.
Sedangkan para ahli yang lain menyatakan, analisis isi adalah sebuah teknik penelitian untuk membuat inferensi-inferensi dengan mengidentifikasi secara sistematik dan obyektif terhadap karakteristik-karakteristik khusus pada sebuah teks (stone et al., 1966:5).

2.        Catatan kaki (footnotes) atau catatan akhir (endnotes) Footnotes dan endnotes ditulis terpisah dari baris-baris naskah.

a. Catatan Kaki (Footnotes) : Diletakkan di bagian bawah halaman, dipisahkan dari naskah utama menggunakan garis. Informasi referensi yang dituliskan di dalam catatan kaki adalah: nama pengarang (tidak dibalik susunannya) , judul, penerbit, kota, tahun, dan halaman. Untuk sumber berupa makalah atau artikel jurnal/media massa, tidak perlu menuliskan nomor halamannya.
Contoh:
Berelson mendefinisikan analisis isi sebagai “teknik penelitian untuk mendeskripsikan secara obyektif, sistematik dan kuatitatif isi komunikasi yang tampak.”1=> 1 Benard Berelson, Content Analysis in Communications Research, Free Press, New York, 1952, hal. 18.

b. Catatan akhir (endnotes) : sama dengan teknik penulisan catatan kaki. Perbedaannya terletak pada penempatan catatan. Endnotes diletakkan terpisah di bagian akhir tulisan atau bab (chapter). 
Contoh: Berelson mendefinisikan analisis isi sebagai “teknik penelitian untuk mendeskripsikan secara obyektif, sistematik dan kuatitatif isi komunikasi yang tampak.”1 => 1 Benard Berelson







Sumber :

Minggu, 17 November 2013

JALAN CAHAYA

HILIR cahya

            Hilir adalah tepian, tapi arti dalam hilir cahaya  adalah dimana cahaya itu ada atau diciptakan atau halnya dilahirkan didunia dan dimana akan belajar untuk semua dari nol untuk kehidupannya mulai dari kecil ketika masih mungil sampai mengenal persahabatan di saat kecil.
 Mentari senja tetap bersinar di ufuk barat. Dimana masih dalam kasih sayang yang  sangat kental. 9 bulan lebih di dalam lingkaran pikulan seorang yang penuh kasih dan doa. Pagi, siang serta malam hari ditemani lentera kecil yang menghiasi suasana dengan kesederhanaan yang ada, menunggu kehadiran sang mungil yang menahan sakit tendangan - tendangn kecil, hantaman-hantaman, semua dilaluinya dengan penuh rasa kasih sayang yang  kental menyelimuti sang cahaya kecil.
 Fase yang sangat awal ketika cahaya lahir di kesederhanaan yang hangat kasih sayang orang tuanya atau ada di dunia untuk memulai kehidupan yang sangat murni alami tidak mengenal apapun, pikiran yang masih belum tahu, mulut yang mungil belum terjamak oleh kata-kata yang hanya bisa menangis dalam kesepian, bersuara terbatas dan belum mengerti ucapan - ucapan arti suara  dari cahaya cahaya lain. Hanya dalam pelukan sang Ibu yang terselimuti kasih sayang dan senyuman yang menenangkan keadaan. Senyuman – senyuman kecil dan tangisan-tangisan yang hanya di lontarkan sebagai isyarat sebuah makna, kadang suara-suara itu membuat suasana begitu ramai, membuat keadaan menjadi senang dan bahagia, itu semua yang dapat dilakukan oleh cahaya kecil. Ketika hanya tangisan mengalihkan Susana, sang ibu memikul bercanda gurau menenangkannya, sang ayah pun menemani dan mencoba membuat tertawa cahaya kecil.
            Ketika Waktu terus berjalan, detik demi detik ,menit demi menit, hari demi hari sang Ibu dan ayah mengajari subuah makna sedkit demi sedikit, sebait demi bait. lewat mulut halusnya cahaya memulai mengucapkan kata – kata yang begitu membuat keadaan bahagia seketika karena ucapan yang natural di lontarkan dengan cakcekcoknya, didalam kasih sayang itulah cahaya dapat mengerti  arti-arti yang diucapkan oleh ke dua orang tua, disitulah cahaya mulai mendapatkan makna-makna yang di ucapkannya dan  saat itulah dia mengingat kata-kata atau ucapanya. Dari itu mulailah tumbuh menjadi cahaya yang dapat mngerti apa yang harus dia inginkan.
Waktu terus berjalan, ketika umur bertambah cahaya pun mencoba untuk berjalan karena  Berjalan adalah hal yang harus dilakukan untuk melakukan petualangan perjalanan hidupnya,  berdiri  dari telapak kaki yang mungil masih belum kuat dan jari-jari kaki kecil  yang belum siap  untuk menahan kuatnya tubuh, dimana dia akan belajar berdiri dan berjalan menapakkan kaki munggilnya langkah demi langkah. Jatuh bangun pantang menyerah di sertai canda tawa sang mungil di atas tanah meski berawal dari merangkak sampai bisa berdiri tegak dan berjalan walau masih kuat menahan tubuh, meski lelah dating dia tak menyerah karena itu dilakukan dengan rasa senang.
            Hari demi hari, waktu demi waktu kian berjalan mengikuti Bumi mengintari sang Matahari. Ketika cahaya dapat berjalan dengan lancar dan semakin bertambahnya usia, cahaya yang mungil tumbuh dengan tawa dengan lucunya, dan belajar mengetahui Ilmu  di dunia yang sangat kental kasing sayang, pengertian, persahabatan dan serta kesederhanaan hidup yang berarti . Dimana kita dituntut menjadi orang yang berilmu dan mengerti arti hidup dan bisa berguna, karena sebuah ilmu adalah  bekal kita di saat masa depan dan sebuah ilmu juga dapat mengembangkan bakat yang kita miliki sejak lahir atau suatu keahlian yang dimiliki seseorang yang harus di kembangkan oleh diri kita sendiri dengan bantuan ilmu yang kita punya.  Saat itulah cahaya di ajarkan untuk belajar  “A sampai Z”.
            Pada suatu hari cahaya menimba ilmu di Sekolah dekat rumahnya. Ketika ditanya bagaimana kamu kelak akan melangkah dan apakah cita-cita yang kamu inginkan ? kata Bu guru sambil menunjuk kearah cahaya, dia menjawab dengan apa yang cahaya mengerti dan yang dia pikirkan seketika, cita-cita itu adalah hal yang mulia dan hal menyenangkan kalau di impikan, menjadi guru adalah impianya karena guru adalah mengajarkan semua ilmu yang diperoleh kepada anak-anaknya kelak atau teman-temannya tanpa balasan apapun dan menjadi guru itu  dia bilang menyenangkan seperti ibu guru, hahaha… menjawab sambil tertawa manis, cahaya juga menjawab bagaimana melangkah menuju impian itu langkahnya adalah berdoa,berusaha, belajar dan menikmati jalannya, kata cahaya yang masih lugu.
Saat dalam kesenangan  menuntut ilmu terjalinlah sebuah persahabatan dengan sahabat-sahabatnya, karena  persahabatan adalah perkenalan, kasih sayang, keramahan, cinta, dan persaudaraan. Kasih sayang adalah kunci sakti kebaikan yang membuka pintu-pintu lainnya. Pintu demi pintu akan terbuka hingga pintu persaudaraan, derajat yang paling agung dalam hubungan manusia, akan terbuka dan hal yang sangat menyenangkan dimana dia mengenal sifat atau watak seseorang sahabat yang berbeda beda disitulah mendapatkan suatu ilmu yang tak terlihat menjadi serapan makna pikiran yang mampu mengetahui semua hal yang berbeda menjadi satu. Pepatah juga mengatakan bahwa seorang sahabat adalah orang yang bisa menemanimu di kala sedih, bukan orang yang menemanimu di kala senang saja. Artinya, sahabat adalah orang yang bisa menjadi pelipur lara bagi sahabatnya yang lain, bukan seorang yang hanya ingin mendapatkan kesenangan semata tapi kemudian pergi tatkala kesusahan melanda. Akan tetapi, sahabat yang seperti ini memang susah dicari, kecuali kalau diri kita sendiri yang memulainya.
Cahaya pun merenung sejenak memikirkan mencari atau bersahabat dengan sahabat yang baik, setelah memikirkan saat itulah dia berfikir “Jika mengenal seseorang yang dinilai pantas untuk dijadikan sahabat karena kemuliaan akhlaknya, maka langkah selanjutnya adalah menebar kasih sayang kepadanya. Hal ini dimulai dari memperbaiki diri sendiri karena diri sendiri kitalah yang nantinya akan menentukan persahabatan kita dan jika kita selalu menampakkan moral dan etika yang baik serta terpuji dengan karakter kasih sayang, maka sahabat pun akan membalasnya dengan hal yang sama. Akan tetapi jika kita menampakkan hal yang bertolak belakang, maka interaksi kita untuk mewujudkan persahabatan justru gagal karena kita dijauhi”.
Dia juga tidak berfikir berteman dengan teman yang tidak baik ataupun baik karena dia tahu persahabatan adalah ketika kita berjalan dan menjalani yang ada pasti tahu sahabat yang mana yang mengerti dan membantu di saat kita, bukan langsung menilai dari luarnya tapi kita harus menilai semuanya lewat kepercayaan. (kata cahaya yang semakin tahu arti persahabatan).  
Suatu hari cahaya  menemukan sahabat-sahabatnya yang menginginkan kebersamaan, kesenangan dan kesederhanaan. Mereka bercanda tawa dan melihatkan wajah yang seketika tak ada masalah apapun dan hanya perasaan bahagia yang bersama mereka.
Persahabatan di lingkungan pendidikan tak akan begitu lama karena itu tuntutan dari mencari ilmu, semakin cahaya mengerti semakin dewasa dia akan menginjak jenjang yang lebih tinggi. Saat itulah cahaya bertemu sahabat-sahabat yang berbeda-beda dan disitulah timbul sifat yang harus bisa beradaptasi di lingkungan yang lebih dewasa. Kedua orang tuanya  berkata kepada cahaya  “semakin bertambahnya kawan disampingmu adalah semakin tambah ilmu dan pengalamanmu, tapi pilihlah kawan yang menurutmu baik kepadamu dan balaslah dengan kebaikanmu nak, karena semua itu membantumu di saat kamu mencari tujuanmu ”.



HULU HILIR cahaya
Waktu terus berlalu, usia yang bertambah ke 16 tahun cahaya pun diajarkan kemandirian dan keberanian oleh orang tuanya, disamping itu cahaya sedikit mengerti arti percintaan dan di waktu itu dia menemukan sahabat nya yang berkesan di hatinya, sahabat perjuangannya di dunia pendidikan saat itu. Tiap hari dia saling bertemu dan bercada gurau layaknya sebuah pertemanan yang luar biasa, saling menbantu di saat saling membutuhkan. Sebagai manusia normal cahaya tumbuh rasa peduli, suka kepada sahabatnya karena setiap hari saat menimba ilmu dia bertemu dan saling bercanda. Hal yang wajar karena Cinta itu adalah perasaan yang mesti ada pada tiap-tiap diri manusia dan cinta itu berawal dari kita saling mengenal satu sama lain. Sahabat yang di cintainya itu juga merasa sama dengan yang dirasakan di dalam hati cahaya. Saat itulah  sahabatnya pun tak tertahankan dan mengungkapkan apa yang dia rasakan kepada cahaya itu dengan malu-malunya di berkata
Ini yang saya rasakan apakah sama denganmu, hari demi hari bercanda gurau denganmu hati ini merasa ada yang berbeda ketika melihatmu tersenyum manis di hadapanku, apakah ini tandanya suka denganmu katanya dengan gagapnya menahan rasa malu karena dia seorang wanita.
Di saat itulah cahaya berdiam sambil terpaku menatap sahabatnya yang Nampak seriusnya dan heran Dia wanita tapi dia sungguh berani mengungkapkan apa yang dia rasakan, di banding aku yang laki-laki menahan rasa itu berjalan sendirinyaberkata di dalam hati. Cahaya tertawa sejenak menghilangkan suasana yang tenang menjadi seperti biasa. Cahaya yang tak menjawab langsung  pernyataan dari sahabatnya itu, hanya tersenyum dan mengungkapkan bahwa
 “ aku kagum denganmu dan kaget dengan ungkapanmu, apakah perlu di jawab pernyataanmu itu karena misi kita di sini adalah menuntut ilmu, tapi memang cinta itu datang seketika dan dimanapun kita saat berada di masa yang kurang ini, suatu saat pasti kamu akan tahu apa yang saya rasakan, entah esok hari atau kapan, tetapi saat ini saya masih bingung, tetap seperti biasa ”. Ungkapan cahaya kepada sahabatnya itu sambil menepukan tangan kearah pundak sahabatnya itu.
Malam hari, cahaya memikirkan kejadian dan pernyataan sahabatnya itu. “sebenarnya aku juga menyukainya tapi apakah naluriku  sudah siap”, ungkapan hatinya ditemani sepinya malam saat itu. Di saat cahaya sendiri, seorang kawan yang jauh lebih dewasa di dekat rumahnya menghampirinya dan menyapa “sedang apa disini?”, “biasa cari-cari angin malam”, kata cahaya.  Kawannya mengajak ngobrol A samapi Z, menjadikan suasanya sepi menjadi rame seketika. Saat bersama kawannya bercanda gurau, cahaya menceritakan semua kejadian pernyataan sahabat wanita dari awal sampai saat ungkapan itu terucap. “Gimana menjawab semua itu”,kata cahaya. Kawannya memikirkan hal itu sejenak dan mengatakan kepada cahaya bahwa “memang cinta itu sulit di jalani, tapi mudah di ucapkan maksudnya cinta itu dijalani sulit karena penuh rintangan dan liku-liku yang menghalangimu tapi itu lebih dewasa dan menjadi mudah ketika kamu berusaha dan memikirkan masa depanmu, kalau cinta dengan ungkapan memang mudah tapi ingatlah cinta itu bukan ungkapan melainkan pembuktianmu kepada orang yang kamu cintai,sayangi dan ungkapan hanya bahagia sejenak bukan untuk seterusnya. Jadi lebih baik katakanlah yang sejujurnya kepada dia, katakanlah jika cinta lebih baik jalani  apa adanya dulu mengalir bagaikan air karena dia akan tahu pembuktian kita itu benar-benar atau tidak dan tetaplah mencintai dengan kesederahaan yang ada”, kata kawanya yang lebih dewasa itu. Hari sudah malam saatnya cahaya mengistirahatkan tubuh  yang terasa lelah di atas tempat yang paling nyaman.
Hari esok tiba, cahaya pun bertemu sahabatnya dan mengatakan akan menjawab pernyataanya, “Di pagi yang cerah ini kamu akan tahu perasaanku kepadamu”, kata cahaya dengan percaya dirinya. Sahabatnya pun terdiam dan hanya mengangguk kepada cahaya. Kepercayaan dirinya membuat dia mengatakan bahwa “cinta itu memang rumit juga kalau dipikir-pikir, maka dari itu kita jalani seperti ini dulu biar mengikuti irama sang ilahi  kalau kita jodoh suatu saat nanti bakal bersama.” Kata cahaya yang semakin dewasa. Saat itulah sahabtnya mengerti apa yang cahaya inginkan, kemudian berjalan seperti biasa layaknya seorang sahabat tapi lebih seorang sahabat. Berjalan setiap hari demi hari, pengertian, kepedulian, kebersamaan bahkan masalah datang, keributan terukir saat bersama. Hubungan itu bahkan bertahan sampai berpisah dan menylesaikan pendidikan di Sekolah.
2 tahun berjalan telah dilewati. Usia bertambah 18 tahun semakin memikirkan masa depan setelah menyelesaikan pendidikan di jejang menengah dan hubungannya terasa perlahan-lahan menjauh karena waktu dan keadaan. Tiba tiba ditengah jalan hidupnya  cahaya dan sahabat wanita berpisah tanpa koneksi apapun, Disaat itulah hubungan terasa  menjauh , sang cahapun berpasrah walaupun ini jalan hidupku adalah yang terbaik untukku dan untuknya.
Hari yang berbeda di lalui cahaya karena dia tak bersama sahabatnya. Dia berpikir dengan keyakinan yang kuat “aku yakin dia akan kembali bersamaku suatu saat nanti entah kapan dan ini hanyalah cobaan dimana aku dan dia apakah bisa menunggu waktu yang sesuai jalan ilahi”,renungan yang sedikit pasrah. Dan saat itulah cahaya menjalani aktivitasnya seperti biasa.
Ketika Usia Bertambah cahaya yang masih menyelesaikan pendidikannya untuk masa depannya, di saat itu dia menemukan kebahagiaan tersendiri didalam kesedihan masa lalu. Di mana kebahagian itu hadir ditengah tengah menjalani dunia pendidikan yang lebih tinggi. Kebersamaan dengan orang-orang yang luar biasa pemikirannya membuat cahaya menjadi lebih dewasa dan lebih tahu karakter-karakter sahabat, disitu juga cahaya sangat bahagia melewati hal yang sulit menjadi mudah dan menyenangkan ketika bersama sahabat-sahabatnya. Maka dari itu Sahabat adalah segalanya ketika kita terpuruk atau jatuh.
Waktu yang semakin menuntut keadaan dan bermetamorfosis menjadi kenyataan kehidupan yang harus dijalani cahaya, di saat kebersamaan bersama sahabat-sahabatnya dia teringat sahabatnya yang pernah mengisi kekosongnya hatinya di waktu lampau, teringat masa saat bahagia bersama, kepedulian dan perhatiannya saat bersama, menghadapi masalah bersam-sama, cahayapun berfikir kalau itu hanyalah kenangan yang teringat sejenak ketika kita merasa sepi dan jenuh melakukan aktivitas kehidupan, hal itu kemungkinan tak akan terulang kembali, hanya kuasa ilahi yang bisa menyatukan kembali, renungan cahaya yang pasrah dengan kehidupan yang berjalan tak da hentinya karena masa lalu yang sudah kita lewati adalah hal yang menyenangkan ketika teringat dan masa lalu juga sebagai tolak ukur menuju keberasilan dan kebahagian yang kita inginkan walaupun di saat itu penyesalan terucap.
Suatu hari, ketika cahaya jenuh dengan aktivitasnya dia merefreskan pikiran sejenak di suatu tempat yang menjadi kenangan bersama sahabat perempuanya dulu. Menghilangkan penat pikiran yang sangat melelahkan di bawah rindangnya daun yang hijau diatas pohon dengan tiupan angin sepoi sepoi mengiringi alurnya suasana saat itu. “dimana hatimu sekarang, sedang apa dirimu disana dan masih ingatkah aku disini yang masih mengingatmu di setiap sepi terucap oleh suasana”, ucapan hati kecil cahaya. Langit terlihat mendung, angin mulai berhembus seperti kekuatan cinta yang terulang kembali dan seperti doanya yang terbawa oleh angin. Tetesan air mulai berjatuhan dari sang putih biru, cahaya pun berdiri tegak dan membiarkan hujan membasahi tubuh seperti mencuci suatu kejenuhan perjalanan hidup yang di lewatinya dahulu. Langit telah menyudahi turunnya air hujan dan  Sinar matahari bergegas menutup sinarnya di ujung barat, cahaya bergegas pulang menyusuri sawah yang rumput-rumput yang indah dengan keadaan basah kuyub kedua tangan menyekap tubuh karena dinginnya.
Malam hari di rumah, metatapi langit malam yang di bungkus dengan ribuan bintang yang menempel di sudut langit yang indah. kini semakin terbuka dengan takdir. Ada ketikanya kata-kata dan perlakuan sekeliling membuatkan cahaya rendah diri,  berjauh hati dan terhiris juga perasaan.  Ada waktunya saya merasa terasing dari orang lain, namun saya tempuh jua itu semua, tiada pilihan lain ketika air mata usah dikira bisa tumpah bila-bila masa  tak kala terkenang dan menyingkap kisahnya masa lalu.
Esok hari pun menjelang, sang mentari muncul dari timur,  suara burung berkicauan di jalanan, kala itu cahaya melakukan aktivitasnya dan entah takdir atau tidak disengaja cahaya bertemu dengan sahabat perempuannya dahulu. Dalam hati dia berkata, “apakah ini jalanmu dan harus dijalani kembali walau pernah saling menyakiti”. Sahabatnya itu menyapa cahaya yang picles karena beberapa tahun berpisah dan bertemu kembali dengan fisik yang berubah, canda tawa menghiasi pertemuan yang hangat saat itu, walau cahaya lupa dengan aktivitasnya saat itu. Menit menit yang mengganggu mereka yang sedang melepas kerinduan akirnya mereka saling berkomunikasi kembali seperti dahulu sejak masa bersama. Tak terasa waktu yang cepat menjelang sore sang destinasi mulai menutup cerah nya hari itu, meraka bergegas pulang dan cahaya pun berjanji akan menemuinya di waktu luang. Berjalan terpisah rasa senang dan cerita yang dibawa pulang adalah hal yang ingin di renungkan kembali oleh cahaya. Ketika bulan menampakan malamnya, suara angin yang menemani malam itu, cahaya mengingat dan tersenyum-senyum sendiri bagai hatinya sedang dilanda bunga mekar, rasa lelah pun tak tersakan olehnya, rasa bingung, senang,bimbang campur aduk menjadi satu karena cahaya kurang yakin dengan sahabatnya itu. “apakah bisa bersatu kembali, apakah dia mau menerima saat ini”. Katanya sambil menatap dijendela kamar rumahnya. Merenung sejenak dan memngingat pepatah “Cinta sejati tidak datang dari pandangan mata tapi dari hati. Jika ada keraguan di hatimu, lupakanlah, dia bukan untukmu. Cinta tidak peduli siapa dirimu di masa lalu, hanya siapa dirimu sekarang. Ia tidak melihat ke belakang, hanya ke sisimu. Cahaya pun sadar bahwa dia masih menyimpan rasa kepada sahabatnya itu, dan dia akan menemuinya kembali suatu waktu esok.
Hari hari berlalu, dari hati kecil cahaya ingin bertemu dengan sahabatnya, dan ingin menceritakan betapa sakitnya dan betapa kehilangan sahabatnya sejak berpisah, dan menceritakan apa yang terjadi semenjak kejadian itu. Cahayapun pergi menemui sahabatnya di gubuk mewahnya, di sudut rumah terlihat sahabatnya duduk sendiri di dekat pohon pohon yang bernyanyi yang di iringi irama angin yang berhembus. “haii”, sapaan cahaya dengan senyumnya. Sahabat nya juga menyapa cahaya yang sedang menghampirinya dan mengajaknya duduk disampingnya. “duduk sendiri, hanya terukir lamunan, ada apakah wahai sahabat!!” tanya cahaya kepada sahabatnya. Sahabatnya pun menjawab dengan nada yang lemah bahwa,
 “aku tersakiti, aku merasa tak berguna, dia begitu jahat dan kurang baik”, kata sahabatnya dengan wajah yang risau.
 “dia itu siapa”, kata cahaya.
“dia adalah sekarang yang mengisi hatiku disaat sepi”, ucap sahabatnya itu.
Mendengar kata-kata yang di ucapkan sahabatnya cahaya pun langsung kaget dan ternyata sahabatnya saat itu memiliki pujaan hati, rasa sakit di hati dan penyesalan cahaya pun terlihat seiring dengan suasana di tempat itu. Cahaya memberi nasehat kepada sahabatnya dengan berkata “ suatu hubungan itu adalah bagaimana kita mempertahankan walau separah hubungan itu sangat buruk, tapi walau hatimu masih memiliki rasa cinta yang dalam dan masih mencintai dia yang begitu buruk walau  lebih bagus berpisah daripada sakit hati berulang-ulang”. kata cahaya dengan menahan sakit perihnya hati. Sahabatnya mulai tersadar dengan nasehat cahaya yang sangat membantu itu. Ucapan terimakasih dari sahabatnya kepada cahaya yang sudah menemani dan mau memberikan nasehat sebgai teman. Sahabatnya mulai tersenyum dan kembali seperti biasa dengan cerianya, dan cahaya pun ikut senang walau hatinya terasa pedih tapi kesenangan sahabatnya adalah yang terbaik baginya.
            Cahaya pun pergi meninggalkan sahabatnya dengan tertunduk dan lesu setelah mendengar ucapan bahwa sahabatnya saat itu masih memiliki pasangan hati, waktu telah sore senja pun tertutup dia pulang ke rumah.
Beberapa hari kemudian tiba-tiba sahabatnya mengahpiri cahaya yang sedang berada di rumah, sang sahabat membawa kabar bahwa dia telah berpisah dengan pujaan hatinya dengan alasa sudah tidak kuat untuk bersama lagi. Cahaya pun kaget, campur bahagia karena masih ada peluang untuk mendapatkan sahabatnya itu kembali dengan keyakinan sejak dulu. “kali ini aku harus bisa dan berusaha untuknya dan tidak aku sia-siakan momen ini”, kata hati kecil cahaya yang bahagia.
Satu minggu bahkan berbulan-bulan cahaya dan sahabatnya saling berkomunikasi dan saling mengerti satu sama lain. sahabatnya entah dia sengaja atau tidak mengatakan sesuatu yang sangat mengkagetkan cahaya bahwa sejak berpisah dengannya sahabatnya masih ada rasa cinta kepada cahaya tapi semua itu dulu sudah terlanjur dan sekarang pu juga masih mempunyai rasa cinta yang semakin tumbuh dan tumbuh dari hati. Cahaya sangat bahagia dan tersenyum lebar dengan ungkapan kejujuran sahabatnya itu, cahaya juga saat itu  mengatakan bahwa dia juga masih dan mememdam rasa cinta sejak dahulu sampai sekarang. Keduanya pun memulai lembaran baru dengan bersama-sama membangun cinta yang abadi dan untuk selamanya tapi semua itu, cahaya masih memegang komitmenya dahulu kita saling mencintai dan kita jalani ini semua dulu dengan keadaan saat ini, berdoa dan berusaha adalah kunci untuk menggapai tujuannya. Mereka dengan bahagianya menjalani semua itu setelah melalui sebuah proses alur yang rumit.



MUARA cahaya
Muara, suatu tempat dimana hilir dan hulu menyatu dan sebagai luapan. Dimana juga cahaya berusaha menggapai keinginannya dimasa kecil, dan kesuksesan yang harus di ambil alih dari sebuah kegagalan yang diperoleh dimasa lampau, dan menjadikan sebuah keluarga yang sempurna kelak.
Hari demi hari kian di lewatinya, usia yang semakin dewasa membuat dia harus berpikir lebih keras untuk hal yang berguna, meski mencapai kedewasaan seseorang dipengaruhi oleh cara mereka menghadapi sebuah masalah. ada beberapa tipe orang berkaitan dengan cara mereka menjumpai dan menyelesaikan masalah yang mereka temui. Bermacam-macam tipe orang yang dijumpai dalam menghadapi masalah, secara tidak langsung merefleksikan tingkat kedewasaan seseorang
Tahun demi  tahun berlalu, mentari senja tetap bersinar di ufuk barat, Waktu terus berlalu, tahun demi tahun berganti, jaman pun telah bermetamorfosis berubah menjadi lebih baik dari yang sebelum-belumnya.  23 tahun berlalu, kini cahaya yang semakin dewasa dituntut harus mengerti keadaan dan melakukan yang terbaik di masa kedewasaannya. Persahabatan, tujuan, kesuksesan dan pasangan yang ingin dicapainya di masa kecil, karena cahaya adalah manusia biasa yang tidak sempurna yang harus melakukan tujuan hidup dan berusaha melewati jalanan dari sang ilahi. Pasangan sudah ada tinggal menjalani dan berdoa, tinggal berusaha menggapai tujuan berikutnya adalah kesuksesan yang di inginkan sejak kecil.
Kerja siang malam untuk secuil nasi dan seikat lembaran uang untuk kehidupannya cahaya begitu giat menjalani semua perkerjaannya tanpa mengeluh. Semua itu semata-mata untuk keluarga dan untuk pasangan hidupnya kelak. Sesusah dan seberat apapun dia lakukan demi tujuannya. Dia juga berjanji akan berusah secepat mungkin untuk menjadikan pujaan hatinya menjadi pasangan hidupnya demi masa depannya. Walau tetesan keringat membasahi semua tubuh bahkan setetes darah mengalir dari tubuh cahayapun tak gentar untuk mengeluh dan tetap berjalan untuk kebahagiaannya.
Suatu hari cahaya dengan giatnya, ada seorang sahabat kerjanya yang tidak suka dengan cahaya karena begitu rajin dan cepatnya mengerjakan sesuatu. Dibalik ketidaksukaannya terhadap cahaya, dia melakukan sesuatu hal yang tidak baik terhadap cahaya yaitu merubah atau mengacak-ngacak semua pekerjaan cahaya, semua itu semata-mata temannya sangat iri, karena jika cahaya tepat, cepat selesai dan benar maka cahaya menajdi lebih di atas dari temannya itu. Sifat kenegatifan temanya itu sangat tidak masuk akal dan sangat tidak begitu baik padahal sama-sama mencari sesuap nasi. Pepatah mengatakan “Janganlah menggangu atau menjerumuskan temanmu yang sedang berusaha karena suatu saat nanti kamu pasti akan dibantunya ketika kamu terpuruk di kesedihanmu”.
Hari berikutnya temannya itu melakukan hal yang dia inginkan terhadap cahaya, cahaya pun saat itu sedang pergi keluar utuk beristirahat sejenak menghilangkat penat di pikirannya karena perkerjaan yang semakin bertambaha hari demi hari. Sesudah melakuakan perbuaan yang merugikan temannya sendiri itu, dia meninggalkan ruangan cahaya. Waktu terus berjalan dengan cepat cahaya pun melanjutkan pekerjaannya dan tiba-tiba setelah berdiri tegak berada di depan pintu ruangan terlihat kertas-kertas pekerjaanya berhamburan kemana-mana dan tersobek satu-satu, padahal semua itu adalah sesuatu yang sangat penting. Wajah yang sedikit lesu hanya menepuk-nepuk dadanya, cahaya hanya bisa terdiam pasrah dan tidak mempermasalahkan hal itu karena dia sudah tahu kalau ada teman yang tidak suka terhadapnya dan di suatu pekerjaan itu ada namanya suka atau pengeluaran dari atasanya.
Berjalan bungkuk dengan sedikit penyesalan dia tetap tersenyum kepada orang lain dan menyembunyikan sebuah kegagalan yang tidak pantas dia dapatkan. Malam dating dengan hembusan angin dingin menusuk pori-pori kulit tubuh. Sang ayah menghampiri cahaya yang sedang merenungkan masa depanya sesudah pengeluaran dari pekerjaannya. Di saat itu cahaya menceritakan semua yang terjadi kepada ayahnya dan meminta maaf atas  kegagalannya menjalankan alur kehidupan. Ayah nya tertawa dan tersenyum melihat kepolosan cahaya dan berkata “nak kamu tak perlu meminta maaf karena itu hidupmu, dan Kegagalan itu adalah bukti bahwa manusia memiliki keterbatasan dan kelemahan nak. Manusia hanya wajib berusaha tetapi tidak wajib untuk berhasil. Manusia boleh berencana, namun garis (takdir) kehidupan telah punya rencananya sendiri. Di sini kegagalan dalam hidup mengajarkan satu hal kepada kita, bahwa kita manusia adalah makhluk yang jauh dari kesempurnaan, di saat kegagalan sebagai akhir dari usaha yang didapatkan, suasana yang menyelimuti diri adalah resah, kecewa, bahkan putus asa. Kondisi saat itu memerlukan tempat kita bersandar, nasihat yang memotivasi, dan kekuatan untuk bangkit kembali. Sehingga harapan-harapan baru muncul sebagai pemantik potensi yang kembali melahirkan aksi. Disinilah rekonstruksi visi sangat penting sekali nak. Visi hidup, terutama sebagai seorang sejati, tidak terbatas di dunia ini tapi jauh menembus kehidupan ukhraw”. Nasehat motivasi seorang ayah kepada anaknya yang sedang dilanda sebuah kegagalan dalam melakukan sesuatu hal.
Esok haripun tiba, dia(pujaan hati) datang dan menemui cahaya yang sedang mencari pekerjaan lain. ketika saling bertanya, cahaya menceritakan kejadian kemarin kepadanya bahwa dia dikeluarkan dari tempat mencari selembaran uang, cahaya juga meminta maaf kepadanya kalau kesuksesan untuk selanjutnya telah berhenti sejenak karena suatu kegagalan. Dia(pujaan hati) menanggapi dengan iklas dan tetap mencintai apa adanya saat itu, bahkan dia berkata sama dengan ayah cahaya  bahwa suatu kegagalan itu adalah awal dari terciptanya suatu kesuksesan atau sebagi guru kita untuk mencapai  keberhasilan.
            Saat itu setelah mendapatkan banyak nasehat dan motivasi dari orang yang mendukung dari belakang, cahaya pun dengan tegaknya muncul semangat kembali seperti biasa dengan senyuman yang ingin membayar sebuah kegagalan menjadi keberhasilan yang memuaskan. Hari demi hari waktu pun berjalan menit-menit berganti dengan cepatnya. Pagi, siang, bahkan malam tak henti-hentinya berusaha mencari tempat keberhasilan, doa-doa terucap oleh mulut dari hati dengan keiklasan dan kepasrahan yang diberikan oleh sang ilahi, rasa lelah terasa di tubuh dan pantang menyerah semua di kerahkannya demi sebuah keberhasilan yang merubah kehidupan.
            Hari yang istimewa bagi cahaya dengan kesabarannya dia mendapatkan sebuah pekerjaan yang lebih baik dari sebelumnya dan dia melakukanya dengan usaha yang keras dan sangat teliti dan hati-hati. Pengalaman buruk tempo adalah pegangan pengalaman yang sangat penting untuk sekarang.
            2 tahun bekerja keras, sebuah keberhasilan pun diperoleh cahaya melalui ketekunan dan kesabaran yang dia miliki. Tujuan awal membahagiakan kedua orang tuanya yang masih bernafas dengan sehatnya dia lakukan demi kesenangan orang tuanya karena orang tua adalah harta  yang sangat berharga di dalam hati kita dan orang tua sangat berjasa ketika saat kita kecil, banting tulang ia lakukan demi sang anak meraih mimpinya. “terimakasih Ibu, Ayah kalian telah membantuku meraih semua impianku dan mimpiku sejak kecil walau bukan seorang guru tapi aku bangga dengan semua ini”,ucapan cahaya kepada kedua orang tuanya dengan tangisan kegembiraan. “janganlah sombong dengan keberhasilanmu nak, ingatlah semua itu kamu peroleh dengan susah payah dan keberhasilanmu itu adalah titipan dari sang ilahhi, bersyukurlah dan berdoalah kepada-Nya”, nasehat seorang ibu kepada cahaya.

            Suatu hari, cahaya memikirkan masanya kelak, dan dia ingin mengakhiri masa kesendiriannya dengan mengajak menikah pujaan hatinya sejak kecil itu, bahkan cahaya sangat yakin pujaannya itu adalah sahabatnya yang terbaik dan akan menjadi pasangan hidupnya kelak. Hari itu pun cahaya datang ke pujaan hatinya dan menceritakan sesuatu hal yang berhubungan dengan keluarga, bahwa dia ingin menikahinya dan menjadikan keluarga yang bahagia. Sahabat yang juga sebagai pujaan hatinya juga ingin bersamanya, walau banyak rintangan akan tetap bersamanya,  hingga ajal menjemput sang raga.
            Akhirnya cahaya dan sahabatnya menikah dan menjalani hari- hari dengan bahagia. Impian atau mimpi cahaya terwujud satu demi satu, menjadi keluarga bahagia adalah imipan sejak kecil dahulu kini tercapai. Semua hal akan kelihatan indah di dunia, kalau kita bisa saling pengertian dan menyayangi.